Home / Renungan / DOA YANG DIJAWAB TUHAN
DOA YANG DIJAWAB TUHAN

DOA YANG DIJAWAB TUHAN
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Yakobus 5 : 16b
Do’a dalam bahasa Yunani “aiteo“ artinya = meminta, memohon. Do’a singkatan = DIMENSI OTORITAS ALLAH.
Dimensi = Jumlah nominal koordinat yg Dibutuhkan / sebuah area. Otoritas = kekuasan, hak cipta
Jadi Do’a adalah memasuki area kekuasan Allah dan mendapat hak apa yg Allah punya. Menjadi dambaan setiap kita yang percaya Doa yang dikabulkan oleh Tuhan.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16b)
Namun bukan berarti doa menjadi sebuah mantra bagi orang percaya. Doa tidak menjadikan Tuhan sebagai ‘mesin ATM’ untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Yesus sudah memberikan petunjuk dan etika bagaimana kita berdoa untuk dipahami agar doa-doa kita dijawab. Beberapa petunjuk dan etika dalam berdoa adalah:
- Tidak Munafik
Bahasa Yunani “hipokrithes” artinya : Berpura-pura /orang yang perkataannya tidak sesuai dengan perbuatannya
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” (Mat. 6:5).
Contoh kemunafikan dalam ayat ini adalah berdoa ingin dilihat orang dan ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Oleh sebab itu mereka berdoa di tempat umum yang mudah dilihat orang.
Seharusnya Tuhan yang menjadi tujuan, namun bagi mereka tujuan doanya adalah pujian manusia. Doa yang seperti ini sudah pasti tidak mendapatkan upah/ jawaban.
- Tidak Betele-tele
Lagi pula dalam doamu itu janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.” (Mat. 6:7).
Bapa di surga tidak membutuhkan banyak kata yang tidak bermakna, Tuhan lebih suka komunikasi batin yang dalam. Tahap ini terjadi komunikasi dua arah yang membangun keintiman.
Keintiman inilah akan menggerakkan hati Tuhan, sehingga walau kita tidak memintapun Tuhan sudah memberikan apa yang kita butuhkan.
- Tidak Meragukan Tuhan
“Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” (Mat. 6:8). Kita berdoa karena sadar bahwa kita sudah tidak sanggup lagi untuk mengatasi masalah-masalah yang kita hadapi, kita perlu bantuan dari Tuhan untuk menolong kita. Maka dari pada itu berdoalah dengan sungguh-sungguh dengan tidak munafik, bertele-tele dan tidak meragukan Tuhan. Amin.